IQNA

Sri Lanka dan Skenario Bagaikan Rohingya

18:00 - September 18, 2017
Berita ID: 3471568
SRI LANKA (IQNA) - Beberapa warga Tamil dan muslim Sri Lanka menganalogikan kemiripan kondisi negaranya dengan Myanmar dan negara ini juga menyaksikan peningkatan sejumlah serangan terhadap minoritas muslim.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Christian Post, banyak sekali warga Tamil dan muslim Sri Lanka menyerupakan kondisi negaranya dengan Myanmar. Di setiap kedua negara, Buddhisme adalah agama mayoritas dan para biksu ekstrem Buddha berupaya membangkitkan sensitivitas kebencian terhadap minoritas agama dan etnis.

Sri Lanka adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Asia bagian selatan dan saat ini tengah menyaksikan peningkatan sejumlah serangan terhadap minoritas muslim.

Dalam beberapa hari di negara ini, masyarakat Hindu Tamil turun ke jalan-jalan di sisi para muslim dan mengumumkan solidaritasnya dengan masyarakat Rohingya dengan menyelenggarakan sejumlah demo.

Teriakan Para Penganut Agama Lucknow dalam Mendukung Warga Teraniaya Myanmar

Laporan ini demikian juga menunjukkan, dengan kaburnya ribuan muslim Rohingya, sebagaimana yang disebut PBB dengan Genosida Rasisme di utara Myanmar, umat Kristen dan para penganut pelbagai agama lain India berkumpul di Luckno guna mengumumkan protesnya terhadap sejumlah kejatahan ini.

Para pelbagai penganut agama lain India dalam pertemuan ini, yang diselenggarakan pada Jumat (15/9) menuntut penghentian sejumlah kekerasan Myanmar terhadap minoritas muslim Rohingya.

Para demonstran menuntut embargo pemerintah Myanmar oleh PBB dan memasukkan para pelaku penganiayaan muslim dalam daftar para teroris.

Akibat sejumlah kekerasan terbaru Myanmar terhadap minoritas muslim Rohingya, telah banyak orang meninggal dan sekitar 400 ribu orang kabur ke Bangladesh.

Para pengungsi harus berjalan kaki lebih dari satu pekan agar dapat memasuki Bangladesh melalui perbatasan Myanmar.

Menurut para pengamat HAM, sekitar 62 desa Rohingya di Rakhine dibakar dan rusak oleh para militer dan para ekstremis Buddhis.

http://iqna.ir/fa/news/3642723

captcha