IQNA

Pengenalan Tafsir dan Para Mufasir/ 8

Al-Tibyan, Tafsir Alquran Lengkap Pertama Syi’ah

8:54 - November 23, 2022
Berita ID: 3477637
TEHERAN (IQNA) - Tafsir "Al-Tibyan fi Tafsir Alquran" oleh Syekh Al-Thusi adalah tafsir pertama Alquran yang ditulis oleh seorang sarjana Syi’ah dan berkaitan dengan penafsiran semua surat dan ayat Alquran, dan untuk alasan ini memiliki kedudukan yang khusus.

Tafsir ini mencakup semua jenis ilmu dan teknik Alquran, seperti sharaf, nahwu, isytiqaq, makna, bayan, hadis, fikih, teologi dan sejarah.

Muhammad bin Hasan bin Ali bin Hasan, yang dikenal sebagai Syekh Al-Thusi dan Syekh Al-Thaifah, adalah salah satu peneliti Syi’ah paling terkenal di bidang hadis dan fikih. Al-Thusi datang ke Irak dari Khorasan pada usia 23 tahun dan menimba ilmu dari sejumlah guru seperti Syekh Mufid dan Sayyid Murtadha. Khalifah Abbasi, Al-Qaim Biamrillah, mempercayakan kepadanya kursi pengajaran teologi di Baghdad.

Dia kemudian pergi ke Najaf dan memulai kegiatan mengajar dan ilmiahnya di sana. Syekh mampu mengatur situasi pendidikan yang kacau di Najaf dan membentuk lingkaran-llingkaran studi. Dan segera kota Najaf mengambil alih pusat ilmiah dan intelektual Syi’ah.

Syekh Al-Thusi adalah salah satu pemimpin ajaran teologi rasionalistik Baghdad dan melanjutkan serta menyempurnakan metode para gurunya.

Dia menulis buku-buku di berbagai bidang ilmu agama dan karena pengaruh yang dia dapatkan di komunitas ilmiah Syi’ah dan melatih banyak murid, dia memiliki pengaruh yang bertahan lama pada pemikiran para ulama Syi’ah. Ijtihad dan rasionalisme dalam fikih dan keyakinan Syi’ah menjadi metode dominan di kalangan Syi’ah dengan upaya Syekh Al-Thusi dan mengakhiri dominasi metode akhbari selama beberapa abad. Ia dianggap sebagai pembaharu ilmu ushul fikih dan ijtihad dan orang pertama yang membawa ijtihad ke dalam fikih Syi'ah.

Metode Tafsir Syekh al-Thaifah dalam Al-Tibyan

Seperti disebutkan di awal, Kitab al-Tibyan adalah kitab tafsir pertama yang ditulis oleh kaum Syi'ah, yang mencakup semua surah Alquran.

Tafsir kaum Syi'ah sebelum Syekh Al-Thusi hanya sebatas mengutip riwayat-riwayat dalam tafsir ayat-ayat Alquran. Perhatian Syekh Al-Thusi terhadap pendapat semua ulama, baik Syi’ah maupun Sunni, serta kritik dan ulasan pendapat tafsir para mufassir lain, penggunaan teks sastra Arab pra-Islam, dan penyajian informasi tentang kata-kata sulit dalam Alquran, perbedaan bacaan, dan persoalan fikih, teologis, dan retoris ayat-ayat Alquran, termasuk ciri-ciri dari tafsir ini.

Merujuk pada ayat-ayat Alquran, Syekh Al-Thusi menganggap Alquran sebagai teks yang dapat dipahami oleh akal manusia dan tidak menerima hadis yang menganggap satu-satunya cara untuk memahami Alquran adalah merujuk pada hadis.

Metode Syekh Al-Thusi dalam karya ini tergolong baru dibandingkan dengan tafsir-tafsir Syi'ah sebelumnya dan nampaknya merupakan karya tafsir Syi'ah pertama yang tidak hanya mengumpulkan hadis-hadis tafsir, tetapi dia juga menganalisis, evaluasi dan ijtihad.

Tafsir Al-Tibyan dianggap “multi-sumber” atau “komprehensif”. Dalam metode ini, mufassir menggunakan beberapa sumber dan dokumen tafsir, seperti Alquran, riwayat, dan logika dalam pemahaman tafsirnya.

Kuiditas dan urutan isi yang berkaitan dengan setiap surah sedemikian rupa sehingga di permulaan berbicara tentang nama-nama surah, apakah itu Makkiyah atau Madaniyah, dan beberapa ciri lainnya. Makna literal kata, perbedaan bacaan, poin sharaf dan nahwu, dan balaghah, kemudian deskripsi dan tafsir ayat dan perbedaan pendapat tentangnya, adalah di antara isi lain dari buku ini. (HRY)

captcha