IQNA

Dalam Pernyataan Jihad Akademik:

Para Pemimpin Agama Dunia Harus Memiliki Demarkasi yang Jelas dengan Para Penista Kesucian Alquran

5:26 - January 30, 2023
Berita ID: 3477947
TEHERAN (IQNA) - Dengan mengeluarkan pernyataan mengutuk tindakan keji penistaan terhadap Alquran baru-baru ini di beberapa negara barat, lembaga revolusioner Jihad Akademik meminta para pemimpin agama, reformis dan intelektual dari dunia tauhid untuk mengutuk tindakan menghina dan penuh kebencian ini, untuk mengambil demarkasi yang jelas dengan para pelakunya, dan menunjukkan solidaritas keyakinan dan saudara seiman mereka dengan dunia Islam serta mencegah perpecahan dan perbedaan di antara umat Ibrahimi.

Menurut Iqna, mengutip humas Jihad Akademik, lembaga ini mengeluarkan pernyataan mengutuk penistaan Alquran.

Teks pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:

بسم‌الله الرحمن الرحیم
«یُرِیدُونَ لِیُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ کَرِهَ الْکَافِرُونَ»

Alquran adalah tanda permanen dan benar dari kenabian utusan terakhir, Nabi Muhammad al-Mustafa (saw). Dokumen keselamatan abadi dan pelita terang untuk bimbingan umat manusia sepanjang zaman. Kitab ini mengajak semua manusia dari setiap ras dan bahasa untuk berpikir jernih dan cara hidup yang rasional untuk membimbing umat manusia dari penjara keegoisan dan penguasa kebodohan dan kegelapan menuju dunia cahaya dan kesadaran. Kitab ini adalah tanda bagi orang bijak untuk merenungkan ajarannya yang jelas, untuk menampar wajah buruk para supremasi dan penindas dunia, dan untuk menunjukkan dunia terang kepada orang-orang yang menjadi tawanan para pemimpin kegelapan.

Sekarang cahaya ilmu manusia telah mengarahkan pandangannya dari alam bumi ke cakrawala langit. Telah membawanya lebih dekat ke pintu gerbang ilmu dan telah membuatnya haus akan pengetahuan. Kemilau mukjizat abadi dari nabi terakhir (saw) ini telah menyebar lebih dari sebelumnya dan telah menampar wajah buruk kebodohan kontemporer.

Di era seperti ini, tindakan jahiliyah dan kefanatikan yang tidak menghormati kedudukan Nabi saw dan kenabiannya adalah tanda yang jelas dari kebencian mereka yang mendalam, yang yang tidak akan menghasilkan apa-apa selain menyebarnya budaya tauhid di dunia.

Ya, inilah janji Allah, dimana telah berfirman: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."  (QS.Al-Hijr: 9) yaitu sunnatullah yang menunjukkan jalan lurus-Nya kepada ciptaannya dan mempermalukan wajah kekufuran dan kemunafikan yaitu "Dan tipu daya orang-orang kafir itu tak lain hanyalah sia-sia (belaka)." (QS. Al-Ghafir: 25)

Kini, kewajiban setiap muslim adalah memegang teguh tali keselamatan dan tuntunan Alquran serta mewujudkan budayanya yang luhur dalam kehidupan individu dan sosial masyarakat manusia. Tanggapan terkuat terhadap tindakan buta ini adalah pengenalan yang adil dan tindakan yang tepat terhadap ajaran pemberi kehidupan dari ayat-ayat bercahaya dari kata abadi ini, dimana Allah berfirman:

وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ لَکُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ قُلُوبُکُمْ بِهِ ۗ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ الْعَزِیزِ الْحَکِیمِ

Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Ali Imran: 126)

Para pencari supremasi global harus tahu bahwa tindakan menghina seperti itu tidak bisa menghentikan dan memperlambat gerakan di jalur cemerlang peradaban Islam modern. Atas kehendak dan kekuasaan Allah, gerakan ini dilakukan lebih cepat dari sebelumnya dan seiring dengan runtuhnya manifestasi hampa dari peradaban Barat yang korup dan materialistis. Tindakan anti-agama dan gila dengan slogan-slogan seperti kebebasan berbicara telah menghilangkan tabir dari wajah buruk dan tangan kotor para pencari supremasi dunia dan mempermalukan diri mereka yang jahat.

Sementara mengutuk tindakan buruk hari ini dalam tidak menghormati Alquran di beberapa negara barat, Organisasi Revolusioner Jihad meminta para pemimpin agama, reformis dan intelektual dunia tauhid untuk menunjukkan penentangan mereka terhadap pelaku tindakan ini dengan mengutuk tindakan ofensif dan penuh kebencian ini, dan menunjukkan solidaritas keyakinan dan saudara seiman mereka dengan dunia Islam serta mencegah perpecahan dan perbedaan di antara pengikut agama Ibrahimi. Orang-orang bebas di dunia memiliki tanggung jawab untuk menjaga warisan budaya tauhid untuk mencegah berlanjutnya dominasi budaya korup peradaban Barat di dunia kontemporer. (HRY)

 

4117698

captcha