Launching Terjemahan Alquran Bahasa Cina di Malaysia
“Sultan Sharafuddin Idris Shah, Sultan Selangor, meluncurkan terjemahan ini, yang diterbitkan oleh Yayasan Restu di Kompleks Seni Islam Internasional Selangor di Shah Alam,” menurut IQNA, mengutip nst.com.my.
Dalam acara ini, Sultan dan istrinya juga mengunjungi Galeri Seni Islam koleksi ini.
Datuk Abdul Latif Mirasa, Direktur Eksekutif Yayasan Restu, mengatakan dalam sambutannya: “Alquran memiliki lebih dari 2.000 catatan kaki dalam terjemahan bahasa Cina untuk memberikan makna dan penjelasan ayat”.
Dia menambahkan, bahasa Cina yang digunakan dalam Alquran lebih lancar daripada terjemahan sebelumnya karena koreksi dan upaya komite terjemahan bahasa Cina dari yayasan ini.
Mirasa berkata: "Kitab suci ini telah disetujui oleh JAKIM Malaysia dan Departemen Penerbitan dan Pengawasan Teks-teks Alquran Kementerian Dalam Negeri dan untuk kenyamanan pembaca, setiap kata yang mengacu pada Allah akan berwarna merah dan kata-kata yang mengacu pada Nabi Muhammad (saw) akan berwarna hijau."
“Enam tahun upaya untuk menerbitkan dan menerjemahkan Alquran dilakukan oleh Yayasan Restu dan Asosiasi Muslim Cina Malaysia dan dimulai dengan Juz Amma, dan Kompleks Seni Islam Internasional Salangor diresmikan oleh Sultan Sharafuddin pada 28 Mei, 2016,” ucapnya.
Latif mengatakan: Yayasan Restu juga berusaha mengumpulkan 4 juta ringgit untuk pencetakan 50.000 eksemplar Alquran.
“Pencetakan Alquran ini akan dilakukan pada tahap awal dengan lima ribu eksemplar dan edisi berikutnya akan tergantung pada anggaran yang terkumpul,” imbuhnya.
Di penghujung ia menyatakan untuk menyukseskan proyek ini, diperlukan dukungan spiritual dan material dari segala aspek. Ini juga merupakan bagian dari upaya untuk menghembuskan kehidupan baru di bidang Alquran dan pengkayaan seni Islam di Malaysia. (HRY)
