IQNA

Politisi Inggris: Kejahatan Israel di Gaza Bagian dari Kebijakan Pembersihan Etnis

15:34 - November 29, 2023
Berita ID: 3479280
Inggris (IQNA) - Ranjeet Brar, seorang tokoh terkemuka di Partai Komunis Inggris, yang ditangkap karena berbicara tentang kejahatan Israel di Gaza, mengatakan tindakan rezim di wilayah kantong yang terkepung itu adalah bagian dari “kebijakan pembersihan etnis.”
“Seluruh Gaza dapat digambarkan sebagai sebuah ghetto pembersihan etnis  Palestina dari tanah mereka,” ujar Brar, yang juga seorang ahli bedah kardiovaskular, kepada Press TV dalam sebuah wawancara pada hari Senin.
 
Brar mengatakan ia dituduh menunjukkan “kebencian rasial” terhadap Israel dengan mendistribusikan buku “Zionisme: alat imperialisme yang rasis, anti-Semit dan reaksioner,” yang ditulis beberapa tahun lalu.
 
Dia ditangkap di London saat demonstrasi solidaritas dengan rakyat Palestina, menyusul perang Israel di Jalur Gaza yang dilancarkan pada 7 Oktober setelah Operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan Hamas.
 
“Tidak mungkin mengulang fakta sejarah sebagai rasisme,” katanya.
 
“Mereka sengaja menargetkan siapa saja yang mencoba menyamakan kejahatan Zionis Israel dengan Nazi Jerman,” tambahnya.
 
Brar mendukung kelompok perlawanan Palestina dan mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya cara agar warga Palestina dapat mengklaim kembali hak-hak mereka.
 
“[Barat] berperilaku seolah-olah sejarah dimulai pada tanggal 7 Oktober, dan sebelum serangan Hamas yang ‘tidak dapat dibenarkan’ terhadap Israel, semuanya berjalan damai dan semuanya bergantung pada pejuang Hamas, namun ketika anda memasukkannya ke dalam konteks, sangat jelas terlihat bahwa Israel, AS, dan Inggris adalah agresornya,” ujarnya.
 
Brar menyebut Zionisme sebagai “entitas rasis yang ditanamkan Inggris sebagai kekuatan kolonial pemukim.”
 
Brar juga mengecam para pemimpin Barat karena membenarkan kejahatan Israel terhadap Palestina dengan menggunakan Israel sebagai alat untuk mendominasi wilayah kaya minyak tersebut.
 
Dia mengatakan Israel adalah “boneka” bagi Amerika Serikat dan Inggris dan menunjuk pada intervensi serta tindakan lain dari kedua negara seperti “permusuhan terhadap Iran, pendudukan Irak, pendudukan Afghanistan, perang di Yaman, dan pendudukan Suriah, perang untuk menggusur pemerintahan Moammar Gaddafi di Libya, dan perang tanpa henti lainnya” sebagai rencana untuk campur tangan dan mencuri sumber daya mereka. (HRY)
 
Sumber: arrahmahnews.com
captcha