IQNA

Panglima IRGC: Pembalasan Iran Lebih Sukses dari Perkiraan

15:37 - April 14, 2024
Berita ID: 3479917
IQNA - Komandan Korps Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Hussein Salami, mengatakan bahwa laporan yang diverifikasi menunjukkan tanggapan Iran jauh lebih berhasil daripada yang diperkirakan.
Mengulangi komentar Bagheri, ketua IRGC itu mengatakan bahwa Republik Islam “melakukan operasi terbatas, yang sepadan dengan tindakan jahat rezim Zionis.”
 
Salami mengatakan bahwa Teheran masih mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang kerusakan yang disebabkan oleh rudal Iran terhadap sasaran-sasarannya.
 
“Tetapi sejumlah dampak, yang kami miliki laporannya secara akurat, terdokumentasi di lapangan, mengungkapkan bahwa operasi tersebut [memiliki] kesuksesan lebih dari yang diperkirakan,”
 
Dia menekankan bahwa “Hal ini bisa dilakukan dalam lingkup yang lebih luas, tapi kami membatasi diri pada fasilitas Israel yang digunakan untuk menyerang konsulat kami [di Damaskus)]”.
 
Salami: ‘Israel’ harus mengambil Pelajaran
 
Amerika Serikat, serta pemukim Israel, pejabat, dan pasukan Israel telah mengakui “betapa dahsyatnya serangan Iran,” katanya.
 
Salami memperingatkan entitas pendudukan untuk mengubah perilakunya dan mengambil pelajaran dari serangan Iran, dan memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap Iran akan memicu respons yang jauh lebih keras.
 
Dia juga mengatakan bahwa Iran telah memperkuat “persamaan baru dengan entitas Zionis,” yaitu menanggapi setiap serangan terhadap wilayah Iran, mengumumkan dimulainya “halaman baru konfrontasi dengan musuh Zionis.”
 
Salami menegaskan bahwa “mengatasi sistem pertahanan Zionis dan Amerika di kawasan, dan mencapai target yang ditentukan, bukanlah tugas yang mudah,” namun rencana militer Iran “sangat kreatif dan berhasil menembus lapisan sistem pertahanan Zionis, serta sekutu Amerika dan Perancisnya.”
 
IRGC melancarkan operasi besar-besaran pada Sabtu malam, menargetkan entitas pendudukan dengan puluhan rudal dan drone sebagai tanggapan atas serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pekan lalu, yang mengakibatkan tewasnya tujuh penasihat senior IRGC, termasuk Brigadir Jenderal Syahid Mohammad Reza Zahedi, pemimpin Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon.
 
Dalam sebuah pernyataan, Korps mengatakan bahwa operasi yang menargetkan “Israel,” yang dijuluki “Janji yang Benar,” terjadi setelah “Kebungkaman dan pengabaian” organisasi internasional mengenai serangan terhadap konsulat dan pembunuhan anggota seniornya. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Dewan Keamanan PBB juga gagal mengutuk agresi Israel atau menghukum entitas tersebut sesuai dengan Pasal 7 Piagam PBB. (ARN)
 
Sumber: arrahmahnews.com
captcha