Al Jazeera melaporkan, Senator Demokratik Maryland Amerika, Chris Van Hollen telah meminta pemerintah Sri Lanka untuk menahan diri dari mengkremasi jenazah Muslim yang telah meninggal karena virus Corona dan mengizinkan keluarga korban untuk menguburkan jenazah mereka.
Dalam sebuah surat kepada kedutaan Sri Lanka di Washington, D.C., dia mengatakan warga Sri Lanka yang tinggal di Amerika Serikat sangat prihatin dengan kebijakan kremasi jenazah yang meninggal karena Covid-19.
Senator AS itu menekankan bahwa kremasi dilarang dalam Islam dan kebijakan ini akan menimbulkan ketegangan dan pembatasan di komunitas Muslim Sri Lanka.
Pada Maret 2020, Kementerian Kesehatan Sri Lanka mengatakan bahwa menguburkan jenazah yang terinfeksi Covid-19 dapat menularkan virus ke lingkungan, jadi jenazah harus dikremasi tanpa diskriminasi lintas agama.
Menyusul keputusan Kementerian Kesehatan Sri Lanka, jenazah lebih dari seribu Muslim Sri Lanka telah dikremasi sebelum diserahkan kepada keluarga mereka. (hry)